Minggu, 07 Maret 2010

Belajar Akuntansi Industri

AKUNTANSI
UNTUK PERUSAHAAN PENGOLAHAN / MANUFAKTUR


  • Perusahaan pengolahan / manufaktur: perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahanbaku) menjadi barang jadi.
  • Klasifikasi persediaan pada perusahaan pengolahan :
  • Persediaan Bahan Baku
  • Persediaan Barang Dalam Proses
  • Persediaan Barang Jadi



LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba.


Neraca

Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:

Perusahaan Dagang
Neraca sebagian
31 Desember 2005 Perusahaan Manufaktur
Neraca sebagian
31 Desember 2005
Aktiva Lancar: Aktiva Lancar:
Kas Rp 1.000 Kas Rp 1.200
Piutang (bersih) 13.000 Piutang (bersih) 4.000
Persediaan Barang Dagangan 9.000 Persediaan:
Sewa Dibayar di Muka 2.900 Barang Jadi Rp 15.000
25.900 Barang Dalam Proses 18.000
Bahan Baku 9.000
42.000
Sewa Dibayar di Muka 1.600
48.800



Laporan Rugi-Laba

Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:








Perusahaan Dagang
Laporan Rugi-Laba sebagian
Periode Tahun 2005
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Dagangan 1 Januari ………… Rp 10.000
(+) Pembelian Bersih …………………..…………… 99.250
Barang Tersedia Untuk Dijual ……………………… Rp 109.250
(-) Persediaan Barang Dagangan 31 Desember … 9.000
Harga Pokok Penjualan ……………………………. Rp 100.250



Perusahaan Manufaktur
Laporan Rugi-Laba sebagian
Periode Tahun 2005
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Jadi 1 Januari …………………. Rp 12.000
(+) Harga Pokok Produksi (lihat skedul) …………… 688.000
Barang Tersedia Untuk Dijual ………………………. Rp 700.000
(-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember …………. 15.000
Harga Pokok Penjualan Rp 685.000




Komponen yang berbeda digambarkan secara skematis sbb:


Perusahaan Dagang:


Persediaan Barang + Pembelian - Persediaan Barang = Harga Pokok
Dagangan (Awal) Bersih Dagangan (Akhir) Penjualan


Perusahaan Manufaktur:


Persediaan Barang + Harga Pokok - Persediaan Barang = Harga Pokok
Jadi (Awal) Produksi Jadi (Akhir) Penjualan



Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan harga pokok produksi, tetapi dalam Laporan Rugi-Laba hanya disajikan totalnya saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam Skedul Harga Pokok Produksi.


Contoh Skedul Harga Pokok Produksi (merupakan lampiran Laporan Rugi-Laba di atas):

Skedul Harga Pokok Produksi
Tahun 2005

Persediaan Barang Dalam Proses 1 Januari …………………..
Rp 10.000
Ditambah:
Bahan Baku:
Persediaan 1 Januari ……………….. Rp 5.000
Ditambah: Pembelian ………………. 100.000
Tersedia Dipakai …………..………... 105.000 105
Dikurangi : Persediaan 31 Desember 9.000
Bahan Baku Dipakai ……………………………….. Rp 96.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung …………………….…. 200.000
Biaya Overhead Pabrik:
Tenaga Kerja Tidak Langsung ..…… Rp 50.000
Listrik dan Air ………………………… 140.000
Bahan Habis Pakai Pabrik …………. 30.000
Penyusutan Gedung Pabrik ………... 120.000
Penyusutan Mesin …………………... 60.000
Total Biaya Overhead Pabrik ……………………… 400.000
Total Biaya Produksi tahun ini …………………………………… 696.000
Total Biaya Barang Dalam Proses ………………………………… 706.000
Dikurangi:
Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember …………….. 18.000
Harga Pokok Produksi ……………………………………………… 688.000




HARGA POKOK PRODUKSI

Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi.

Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
 Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)
 Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
 Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)


Biaya Bahan Baku

 Biaya Bahan Baku adalah harga perolehan (harga pokok) seluruh substansi / materi pokok yang terdapat pada barang jadi.

 Bahan baku merupakan bagian Barang jadi yang dapat ditelusur keberadaannya.

 Bahan baku pada sebuah pabrik dapat berasal dari Barang jadi pabrik yang lain.






Biaya Tenaga Kerja Langsung

 Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisiknya maupun dengan bantuan mesin.

 Tenaga kerja langsung memperoleh kontraprestasi yang dikategorikan sebagai Biaya tenaga kerja langsung. Jadi, Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah semua kontraprestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.


Biaya Overhead Pabrik

 Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

 Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik, a.l.:
 Biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti Upah pengawas, mandor, mekanik, bagian reparasi, dll
 Biaya bahan penolong, yaitu macam-macam bahan yang digunakan dalam proses pengolahan, tetapi kuantitasnya sangat kecil dan tidak dapat ditelusur keberadaannya pada barang jadi.
 Biaya penyusutan gedung pabrik, Biaya penyusutan mesin, dll



SIKLUS AKUNTANSI

 Siklus akuntansi perusahaan manufaktur sama dengan siklus akuntansi perusahaan dagang.

 Akuntansi perusahaan manufaktur dengan sistem fisik:

 Rekening Persediaan Bahan Baku hanya digunakan untuk mencatat nilai bahan baku yang masih tersisa, baik di awal maupun akhir periode.

Transaksi pembelian Bahan baku tidak dicatat ke rekening Persediaan Bahan Baku, tetapi dicatat ke rekening Pembelian Bahan Baku, seperti terlihat pada jurnal berikut:

Mei 17 Pembelian Bahan Baku
Kas / Utang Dagang Rp 100.000
Rp 100.000

 Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya digunakan untuk mencatat nilai barang yang masih dalam proses, baik di awal maupun akhir periode.

 Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan untuk mencatat nilai barang jadi pada awal dan akhir periode.

 Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan jurnal penyesuaian untuk perusahaan dagang.

 Neraca Lajur untuk perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama dengan neraca lajur untuk perusahaan dagang, tetapi ditambahkan kolom untuk skedul harga pokok produksi.

 Contoh Neraca Lajur Sebagian:


Perusahaan Manufaktur
Neraca Lajur sebagian
Periode tahun 2005
Nama Rekening NSSD Harga Pokok Poduksi Laporan Rugi-Laba Neraca
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Persediaan Barang Jadi 12.000 12.000 15.000 15.000
Persed. Barang Dlm. Proses 10.000 10.000 18.000 18.000
Persediaan Bahan Baku 5.000 5.000 9.000 9.000
Pembelian Bahan Baku 100.000 100.000
Biaya Tenaga Kerja Lgsg. 200.000 200.000
Biaya Tenaga Kerja Tak Lgsg. 50.000 50.000
Biaya Listrik dan Air 140.000 140.000
Biaya Bahan Habis Pakai 30.000 30.000
Biaya Penyst. Gedung Pabrik 120.000 120.000
Biaya Penyst. Mesin 60.000 60.000
Biaya Pemasaran 40.000 40.000
Penjualan 1.500.000 1.500.000
………. ……….. 715.000 27.000
Harga Pokok Produksi 688.000
715.000 715.000


JURNAL PENUTUP

Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang. Dalam perusahaan manufaktur, rekening Harga Pokok Produksi digunakan untuk menutup semua rekening yang akan dilaporkan di Skedul Harga Pokok Produksi. Saldo rekening ini kemudian ditransfer ke rekening Ikhtisar Rugi-Laba.

Contoh:

Des. 31












Harga Pokok Produksi
Persediaan Barang Dalam Proses
Persediaan Bahan Baku
Pembelian Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
Biaya Listrik dan Air
Biaya Bahan Habis Pakai
Biaya Penyusutan Gedung Pabrik
Biaya Penyusutan Mesin
(untuk menutup rekening-rekening Persediaan Bahan Baku awal, Barang Dalam Proses awal, dan rekening-rekening Biaya produksi)
Rp 715.000
Rp 10.000
5.000
100.000
200.000
50.000
140.000
30.000
120.000
60.000



31 Persediaan Barang Dalam Proses
Persediaan Bahan Baku
Harga Pokok Produksi
(untuk mencatat persediaan akhir barang dalam proses dan bahan baku)
Rp 18.000
9.000

Rp 27.000
31 Persediaan Barang Jadi
Penjualan
Ikhtisar Rugi-Laba
(untuk mencatat persediaan akhir barang jadi dan menutup rekening penjualan)
Rp 15.000
1.500.000

Rp 1.515.000
31 Ikhtisar Rugi-Laba
Persediaan Barang Jadi
Harga Pokok Produksi
(untuk menutup rekening persediaan awal barang jadi dan harga pokok produksi)
Rp 700.000
Rp 12.000
688.000
31 Ikhtisar Rugi-Laba
Biaya Pemasaran
(untuk menutup biaya pemasaran)
Rp 40.000
Rp 40.000

Belajar Mengetik Manual

Mesin ketik ditemukan oleh Hendry pada tahun 1714, mesin ketik masih tetap dipergunakan dalam hal melaksanakan tugas-tugas kantor. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh seorang tokoh admistasi G.R.Terry, menyatakan bahwa dari sekian banyak pekerjaan kantor, frekuensi pekerjaan mengetik mencapai 24.6% dari seluruh tugas kantor yang ada.
Mesin ketik atau mesin tik adalah mesin, atau alat elektronik dengan sebuah set tombol-tombol yang, apabila ditekan, menyebabkan huruf dicetak pada dokumen, biasanya kertas. Mereka yang menggunakan mesin ketik dikenali sebagai juru ketik. Mesin ketik mempunyai tombol mesin ketik, dengan tombol untuk huruf pada font. Cara bagaimana mesin ketik meletakkan tanda pada kertas sekarang adalah macam-macam, mirip dengan macamnya jenis mesin cetak. Tapi sampai penghujung abad ke-20, hal ini biasanya dilakukan dengan pukulan logam atau, kemudian dengan unsur jenis plastik berlogam pada pita bertinta yang menyebabkan tinta melekat pada kertas. Kertas karbon kadang kala diselipkan antara beberapa lapisan kertas, agar salinan huruf dicetak pada setiap lapisan kertas.
Jenis-jenis mesin ketik
Jenis dan bentuk mesin ketik yang beredar didunia perkantoran sangat bervariasi dilihat dari segi kualitas, merek, dan model. Dilihat dari mereknya mesin ketik ada beberapa jenis antara lain: Olimpia, Royal, Adler, brother, continental, IBM, dan lain sebagainya. Dan ada juga yang diambil dari nama penemu mesin ketik atau juga dari nama pabrik. Jenis-jenis mesin ketik dapat digolongkan menjadi:

A. Besar kecilnya ukuran mesin.
1. Mesin ketik portable
Mesin jenis ini ukurannya kecil dan ringan hingga dapat dibawa kemana-mana dan dilengkapi satu buah tutup yang menyerupai tas atau koper kecil.
2. Mesin ketik semi standar
Mesin ketik semi standart dinamakan juga dengan mesin ukuran sedang dan lebih lengkap komponennya dari mesin ketik portable.
3. Mesin ketik standar
Ukuran mesin ketik yang paling besar dan berat hingga sulit memindahkannya. Dan perlengkapannya lebih sempurna dari mesin ketik ukuran portable dan semi standar.

B. Berdasarkan ukuran huruf.
1. Mesin ketik huruf Pica(Pica type).
Huruf Pica adalah jenis huruf ukuran besar, setiap satu inci ketikan
menempati sepuluh hentakkan. Ini biasanya digunakan karya ilmiah.
2. Mesin ketik huruf Elite(elite type)
Ukuran huruf ini lebih kecil dari huruf pica. Setiap satu inci ketikan
memuat 12 hentakan.

C. Berdasarkan tenaga pengerak
1. Mesin ketik manual(Manual type writer)
Mesin ketik ini sering disebut dengan mesin ketik tangan yang digerakkan oleh tangan manusia, mulai dari menghentak tuts, mengeserkan gandaran dan lain sebagainya.
2. Mesin ketik listrik (electric type writer)
Mesin ketik ini digerakan oleh tenaga listrik. Manusia berperan sebagai pengendali pengoprasian.

Bagian gandaran mesin ketik
Bagian gandaran adalah suatu bagian mesin ketik yang dapat disorong kekiri dengan mengunakan kait dan saat mengetik bagian ini bergerak satu-satu spasi kekanan. Pada bagian gandaran terdapat beberapa peralatan, antara lain:
1. Rol(cylinder)
Bentuknya bulat dan panjang seperti silinder, terdapat disepanjang gandaran didepan papan kertas.
2. Penuntun kertas (paper guide)
Terbuat dari logam putih mengkilat yang posisisnya dapat digeser-geser. Alat ini terdapat disebelah kiri papan kertas mesin ketik standar.
3. Skala penuntun kertas(paper guide scale)
Skala ini terdapat pada papan kertas mesin ketik ukuran standar gunanya untuk menentukan posisi kertas.
4. Tombol penggulung(platen knop)
Tombol ini terdapat diujung kiri dan kanan rol, dan bentuknya bulat serta pinggirnya bergerigi.
5. Pembebas gandaran(Carriage release lever)
Terdapat disebelah kiri dan kanan gandaran, alat ini bila ditekan atau ditarik maka gandaran akan lepas denga mudah.
6. Papan kertas(paper rest/paper table)
Posisi alat initerdapat disepanjang gandaran bagian depan silinder dan digunakan sebagai tempat memasukkan kertas dalam gandaran
7. Pemegang kertas(paper holder bail)
Bentuknya berupa dua buah silinder kecil pada mistar kertas yang berfungsi sebagai alat pemegang dan merapatkan kertas pada silinder.
8. Kait(carriage return)
Berupa tangkai yang terbuat dari logam putih terdapat disebelah kiri gandaran dan digunakan untuk mendorong gandaran dari kiri ke kanan sekaligus membentu garis baru.
9. Pengatur jarak baris(line space regulator)
Alat ini terdapat di kiri dekat kait. Gunanya menentukan jarak baris ketikan dengan baris berikutnya pada angka tertentu.
10. Mistar kertas(paper bail)
Terdapat disepanjang rol dan memiliki skala berfungsi untuk menekan kertas dengan baik pada rol sekaligus mengukur lebar kertas.
11. Pembebas rol(platn release)
Terdapat di sebelah kiri gandaran, bentuknya hamper sama dengan pembebas kertas dan digunakan untuk membebaskan rol dari tekanan gerigi jarak baris, sehingga rol dapat diputar dengan bebas.
12. Pembebas jarak baris (variable line space)
Terdapat pada tombol penggulung sebelah kanan dan adakalanya disebelah kiri bagian atas gandaran. Cara menggunakan alat ini ada yang tertarik keluar dan ada pula yang ditekan.
13. Penekan segi (pasak pinggir, margin stop)
Terdiri dari 2 buah, terdapat dibelakang papan kertas sebelah kiri dan kanan berfungsi sebagai batas pengetikan sebelah kiri dan kanan.
14. Papan penghapus (erase table)
Terdapat diatas sepanjang silinder yang fungsinya sebagai landasan pada saat menghapus tanpa harus melepas kertas.
15. Pembebas tabulator total (tabulator clearing lever)
Dengan menarik alat ini kebawah, pasak tabulator terhapus secara keseluruhan. Terdapat disebelah kiri dan kanan bawah gandaran dan biasanya terdapat pula mesin ketik standar.
16. Penopang kertas (paper support)
Gunanya untuk menopang kertas yang sedang diketik agar tidak menyentuk meja. Terbuat dari mika atau baja dan letaknya ditengah bagian belakang gandaran, dan ada pula di papan kertas.
17. Petunjuk panjang kertas ( paper light indicator)
Gunanya untuk menunjukkan batas akhir ketikan agar tidak terlampau kebawah.

Komponen pada bagian kerangka
Kerangka ini meliputi bagian bawah gandaran sampai ke depan papan tuts. Umumnya mempunyai tutup bila dibuka akan kelihatan didalamnya 2 buah spul
gulaungan pita.
Terdapat beberapa jenis antara lain :
a) Penuntun Titik Pengetikan (type guide)
b) Pemegang label atau kartu(card and label holder)
c) Pemegang pita mesin(ribbon holder)
d) Pengembali putaran pita(ribbon feed release)
e) Pengatur pemakaian pita(ribbon indicator and stencil lever)
f) Pengatur hentakkan(toch adjuster)
g) Penuntun baris(aligment guide)
h) Lonceng(bel)

Bagian tuts mesin
Kelompok ini terdiri dari 4 baris secara horizontal yang meliputi tuts
huruf, angka, tanda baca, dan tanda-tanda lain.

Nama-nama mesin ketik manual:
1. Tuts (key)
2. Tuts pemundur (back space)
3. Tuts pembebas margin (margin release)
4. Tuts pengubah (shift key)
5. Kunci pengubah (shift lock)
6. Bilah spasi (space bar)
7. Tuts atau bilah tabulator (tabulator key/tabulator bar)
8. Tuts pemasang tabulator (tabulator stop set key)
9. Tuts pembersih pasak tabulator (tabulator stop clear key)